Equalisasi Pada Pengelolahan Limbah cair

Equalisasi Pada Pengelolahan Limbah cair

dikutipdari:www.chem-is-try.org/.../limbah.../equalisasi-pada-pengolahan-limbah-cair/ -
diposting: wahyu (040)


Equalisasi bukan merupakan suatu proses pengoiahan tetapi merupakan suatu cara / teknik untuk meningkatkan efektivitas dari proses pengolahan selanjutnya. Keluaran dari bak equalisasi adalah adalah parameter operasional bagi unit pengolahan sellanjutnya seperti flow, level/derajat kandungan polutant, temperatur, padatan, dsb.



Kegunaan dari equalisasi adalah :

1.Membagi dan meratakan volume pasokan (influent) untuk masuk pada proses treatment.

2.Meratakan variabel & fluktuasi dari beban organik untuk menghindari shock loading pada sistem pengolahan biologi

3.Meratakan pH untuk meminimalkan kebutuhan chemical pada proses netralisasi.

4.Meratakan kandungan padatan (SS, koloidal, dls b) untuk meminimalkan kebutuhan chemical pada proses koagulasi dan flokulasi.Sehingga dilihat dari fungsinya tersebut, unit bak equalisasi sebaiknya dilengkapi dengan mixer, atau secara sederhana konstruksi/peletakan dari pipa inlet dan outlet diatur sedemikian rupa sehingga menimbulkan efek turbulensi!mixing.Idealnya pengeluaran (discharge) dari equalisasi dijaga konstan selama periode 24 jam, biasanya dengan cara pemompaan maupun cara cara lain yang memungkinkan.

Menghitung volume bak equalisasi

Untuk menentukan kebutuhan volume bagi bak equalisasi, perlu diketahui dahulu flow patern dari discharge limbah yang ada, seperti kita ketahui sangatlah jarang dan langka discharge limbah yang konstan dari waktu ke waktu, karena jika discharge dan bebannya sudah konstar maka tidaklah perlu dibuat bak equalisasi. Untuk mendapatkan data flow patern perlu dilakukan pengukuran debit limbah secara periodik (misalnya setiap 30 menit atau setiap jam) dalam kurun waktu tertentu, tergantung pada proses yang ada ( 24 jam, 1 minggu, 1 bulan. dlsb.) artinya adalah : ada siklus proses yang selesai dalam 1 hari dan diulang ulang lagi proses tersebut pada hari berikutnya, untuk kasus tersebut pengukuran debit limbah cukup dilakukan selama 24 jam, tetapi ada kasus lain dimana siklus prosesing memakan waktu sampai beberapa hari, artinya proses hari ini berbeda dengan proses esok harinya dan berbeda juga pada hari lusanya dar, seterusnya, sehingga pada kasus ini perlu diamati terus minimal selama 1 siklus.

Contoh soal

Dari pengukuran debit limbah yang dilakukan siswa SMK Kimia di pabrik kulit Mandala, didapat data seperti tertulis pada tabel dibawah ini, desainlah suatu bak equalisasi dimana limbah dari bak terseaut akan dialiran ke unit pengolahan biologi selanjutnya secara konstan (dipompa) dalam 24 jam.


Vol. limbah per hari = 180,12 m3 Dibagi / dikeluarkan secara kontinyu dalam waktu 24 jam,Debit pengeluaran (pompa) = 180,12 : 24 = 7.5 m3/jam




Volume bak equalisasi = V1 + V2= 40m3+13r13= 53 m3
untuk keamanan tambah 10 % 53 m3 x 1,1 = 58.3 m3
Bentuk bak bisa dibuat persegi, bulat maupun oval dengan konstruksi pasangan batu atau beton bertulang.Misal bak berbentuk persegi dengan Panjang = 5 m Lebar = 4,5 m Dalam = 2,6 m
Maka, volume = 5 x 4,5 x 2,6 = 58,5 m3 (siip)
Untuk kedalaman ditambah free-board 30 cm, sehingga total kedalaman konstruksi bak menjadi 2,9 m Gambar Sketsa dari perhitungan di atas dapat dilihat pada:

2 Responses
  1. Unknown Says:

    kalo bisa tentang panel juga pak jadi setiap bak equalizing masuk ke aerasi 1 dan 1 dan masuk lagi ke sedimentasi lalu diolah kembali ke sludge tank tempat ngumpulnya lumpur aktif lalu air yang disludge tank diputer lagi ke equalizing biasanya sih adaslodge box bio reaktor nahh jelasin min dan sytem panelnya juga min saya juga sebaga drafter butuh ilmu panel thx ilmunya


  2. Unknown Says:

    perhitungan nya biasanya tergantung kita dikasih lahan misalkan dibak equalizing 200 m3 x 4 jam/24 jam =33 m3
    dibak aerasi 16 jam/d itu cukup
    bak sedimentasi 4 jam
    ~ sludge 2 jam
    ~ chlorine 1 jam itu udahh bagus kapasitasnya


Posting Komentar