MULTY PRODUCT PROCESS CHART



MULTY PRODUCT PROCESS CHART
Satu teknik analisa lainnya yang menyerupai peta kerja dan juga dipergunakan untuk menganalisa aliran bahan adalah Multy Product Procees Chart ( MPPC ). Teknik analisa ini mengambil dasar penyajian dari Operation Process Chart ( OPC ), hanya saja pada MPPC ini penggambaran proses operasi di pisahkan menjadi sub bagian tersendiri, yaitu : Rough Lumber, Fabrikasi dan Assembling, yang dapat di persamakan dari ketiga peta itu adalah dapat dipergunakan untuk berkomunikasi secara luas, jelas dan sistematis.
Contoh MULTI PRODUCT PROCESS CHART
 I.                   PENGERTIAN
            Apabila didefinisikan MPPC merupakan suatu diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses yang akan dialami oleh bahan, baik bahan baku maupun bahan tambahan, seperti urutan-urutan operasi, pemeriksaan dan penyimpanan, serta dalam menggambarkannya dipisahkan antara Rough Lumber, Fabrikasi dan Assembling, atau dapat di katakan MPPC adalah suatu peta yang menggambarkan jumlah pemakaian kebutuhan mesin dari Routing Sheet.
            Simbol-simbol yang di pergunakan dalam MPPC ini sama dengan simbol- simbol yang di gunakan pada OPC, antara lain operasi, pemeriksaan dan penyimpanan. Hanya saja pada cara penomorannya dilakukan berdasarkan urutan-urutan proses operasi perkomponen.
II.                   MAKSUD DAN TUJUAN
Adapun maksud dan tujuan dari MPPC adalah :
  • Menentukan berapa banyak kebutuhan mesin
  • Menunjukkan keterkaitan produksi antara komponen-komponen produk
  • Sebagai pedoman dalam menjalankan proses produksi
  • Sebagai alat kerja yang memberikan informasi yang berguna dalam perbaikan sistem.
 Dalam MPPC digunakan 4 macam table, yaitu :
  1. Rough Lumber
  2. Fabrikasi
  3. Assembling
  4. Ringkasan
 III.                SASARAN
            Sasaran yang ingin dicapai dari pengerjaan MPPC ini adalah agar seorang calon sarjana teknik industri mampu menghitung berapa banyak kebutuhan mesin suatu operasi baik secara teori maupun actual.
IV.         PROSEDUR PELAKSANAAN PRAKTIKUM
  • Pada baris paling atas dinyatakan kepalanya Multy Product Process Chart (MPPC) yang diikuti oleh identufikasi
  • Material yang diproses diletakan diatas garis horizontal, yang menunjukan bahwa material tersebut masuk kedalam proses.
  • Lambang –lambang di tempatkan kedalam arah vertical,yang menunjukan terjadinya suatu perubahan proses
  • Penomoran suatu kegiatan diberikan sesuai dengan proses yang terjadi
  • Rough Lumber: nama mesin, urutan proses Rough Lumber, jumlah esin yang dibuat dalam satu table.
  • Fabrikasi: nama mesin, urutan proses komponen, jumlah mesin dibuat dalam satu table.
  • Assembling: nama mesin, urutan proses assembling, jumlah mesin dibuat dalam satu table.
  • Setelah semua proses dipetakan dengan lengkap pada akhir halaman dicatat/ dibuat ringkasannya, yang memuat informasi-informasi seperti: nama mesin, urutan proses Rough Lumber, Fabrikasi, dan Assembling serta jumlah keseluruhan mesin yang dibutuhkan dalam membuat produk jadi.
  • Membuat surat penawaran, yang disertai oleh landasan teori yang mendukungnya.
 DAFTAR PUSTAKA
  1. International Labour Office,Penelitian Kerja Dan penelitian metode,seri manajemen.PPM Erlangga
  2. James M.Apple,Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan,Edisi Ketiga,ITB Bandung.
  3. Iftikar Z,Sutalaksana dkk.Teknik Tata cara kerja Departemen Teknik Industri,ITB Bandung.
Label: 0 komentar | edit post

Pengertian Tata Letak Pabrik


Pengertian Tata Letak Pabrik
 Menurut Elwood S. Buffa,
Plant lay out is the integrating phase of the design of production system. The basic objective of lay out is to develop a product system that meet requirement of capacity and quality in the most economic way”. Dalam bahasa Indonesia, “Plant Layout adalah suatu fase yang menyeluruh daripada desain system produksi. Tujuan utamanya adalah untuk mengembangkan system produksi yang diperlukan baik dalam kapasitas maupun kualitas dengan cara yang menguntungkan”

Menurut Harold T. Amrine,
The lay out of plant is visual presentation of arrangement of the physical facilities the manufacture of the product”. Dalam bahasa Indonesia, “Lay out dari pabrik adalah suatu gambaran visual (nyata) mengenai susunan fasilitas fisik untuk membuat produk”.

Menurut Ir. Thung Djie Lee,
“Tata ruang adalah segala usaha yang menyangkut penyusunan-penyusunan yang bersifat fisik mengenai perlengkapan dan peralatan industry, missal: bahan baku dan mesin”.
Menurut Ir. Rusli Syarif, cs,
“Plant lay out adalah suatu perencanaan lantai untuk menentukan dan menyusun fasilitas-fasilitas fisik untuk membuat produk atau, Plant lay out adalah gambaran visual mengenai susunan fasilitas-fasilitas fisik untuk membuat produk”.
Menurut Wignjosoebroto,
“Tata letak pabrik dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas–fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi. Pengaturan tersebut akan memanfaatkan luas area (space) untuk penempatan mesin atau fasilitas penunjang produksi lainnya, kelancaran gerakan–gerakanmaterial, penyimpanan material (storage) baik yang bersifat temporer maupun permanen, personil pekerja dan sebagainya”.
Secara sempit, Plant Layout diartikan sebagai pengaturan tata letak/penyusunan fasilitas fisik dari pabrik tersebut.
Dalam tata letak pabrik ada 2 (dua) hal yang diatur letaknya yaitu pengaturan mesin (machine layout) dan pengaturan departemen yang ada dari pabrik (department layout).

Bilamana kita menggunakan istilah tata letak pabrik, seringkali hal ini kita artikan sebagai pengaturan peralatan/fasilitas produksi yang sudah ada (the existing arrangement) ataupun bisa juga diartikan sebagai perencanaan tata letak pabrik yang baru sama sekali (the new layout plan).

Tata letak merupakan satu keputusan penting yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang. Tata letak memiliki banyak dampak strategis karena tata letak menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses fleksibilitas, dan biaya, serta kualitas lingkungan kerja, kontak pelanggan, dan citra perusahaan. Tata letak yang efektif dapat membantu organisasi mencapai sebuah strategi yang menunjang diferensiasi, biaya rendah, atau respon cepat.

Semua kasus desain tata letak harus mempertimbangkan bagaimana untuk
dapat mencapai :

  • Utilisasi ruang, peralatan, dan orang yang lebih tinggi.
  • Aliran informasi, barang, atau orang yang lebih baik.
  • Moral karyawan yang lebih baik, juga kondisi lingkungan kerja yang lebih aman.
  •  Interaksi dengan pelanggan yang lebih baik.
  • Fleksibilitas (bagaimanapun kondisi tata letak yang ada sekarang, tata letak tersebut akan perlu diubah).
Elemen akhir dalam strategi fasilitas mempertimbangkan berbagai fasilitas. Terdapat empat jenis perbedaan dari aneka pilihan fasilitas yaitu :

  • Fokus Produk (55 persen).
  • Fokus Pasar (30 persen).
  • Fokus Proses (10 persen).
  • Serba guna (5 persen).

Tujuan Perencanaan dan Pengaturan Tata Letak Pabrik

Secara garis besar tujuan utama dari tata letak pabrik ialah mengatur area kerja dan segala fasilitas produksi yang paling ekonomis untuk beroperasi produksi aman, dan nyaman sehingga akan dapat menaikkan moral kerja dan performance dari operator. Lebih spesifik lagi tata letak yang baik akan dapat memberikan keuntungan–keuntungan dalam sistem produksi, yaitu antara lain sebagai berikut :

1. Menaikkan output produksi.
Suatu tata letak yang baik akan memberikan keluaran (output) yang lebih besar atau lebih sedikit, man hours yang lebih kecil, dan/atau mengurangi jam kerja mesin (machine hours).

2. Mengurangi waktu tunggu (delay).
Mengatur keseimbangan antara waktu operasi produksi dan beban dari masing–masing departemen atau mesin adalah bagian kerja dari mereka yang bertanggung jawab terhadap desain tata letak pabrik. Pengaturan tata letak yang terkoordinir dan terencana baik akan dapat mengurangi waktu tunggu (delay) yang berlebihan.

3. Mengurangi proses pemindahan bahan (material handling).
Proses perencanaan dan perancangan tata letak pabrik akan lebih menekankan desainnya pada usaha–usaha memindahkan aktivitas–aktivitas pemindahan bahan pada saat proses produksi berlangsung.

4.Penghematan penggunaan areal untuk produksi, gudang dan service.
Jalan lintas, material yang menumpuk, jarak antara mesin–mesin yang berlebihan, dan lain–lain semuanya akan menambah area yang dibutuhkan untuk pabrik. Suatu perencanaan tata letak yang optimal akan mencoba mengatasi segala masalah pemborosan pemakaian ruangan ini dan berusaha untuk mengkoreksinya.

5.Pendaya guna yang lebih besar dari pemakaian mesin, tenaga kerja, dan/atau fasilitas produksi lainnya.
Faktor–faktor pemanfaatan mesin, tenaga kerja, dan lain–lain adalah erat kaitannya dengan biaya produksi. Suatu tata letak yang terencana baik akan banyak membantu pendayagunaan elemen–elemen produksi secara lebih efektif dan lebih efisien.

  • Mengurangi inventory in process.Sistem produksi pada dasarnya menghendaki sedapat mungkin bahan baku untuk berpindah dari suatu operasi langsung ke operasi berikutnya secepat–cepatnya dan berusaha mengurangi bertumpuknya bahan setengah jadi (material in process). Problem ini terutama bisa dilaksanakan dengan mengurangi waktu tunggu (delay) dan bahan yang menunggu untuk segera diproses.
  • Proses manufacturing yang lebih singkat.Dengan memperpendek jarak antara operasi satu dengan operasi berikutnya dan mengurangi bahan yang menunggu serta storage yang tidak diperlukan maka waktu yang diperlukan dari bahan baku untuk berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain dalam pabrik dapat diperpendek sehingga secara total waktu produksi akan dapat pula diperpendek.
  • Mengurangi resiko bagi kesehatan dan keselamatan kerja dari operator. Perencanaan tata letak pabrik adalah juga ditujukan untuk membuat suasana kerja yang nyaman dan aman bagi mereka yang bekerja didalamnya. Hal–hal yang bisa dianggap membahayakan bagi kesehatan dan keselamatan kerja dari operator haruslah dihindari.
  • Memperbaiki moral dan kepuasan kerja.Pada dasarnya orang menginginkan untuk bekerja dalam suatu pabrik yang segala sesuatunya diatur secara tertib, rapi dan baik. Penerangan yang cukup, sirkulasi yang enak, dan lain–lain akan menciptakan suasana lingkungan kerja yang menyenangkan sehingga moral dan kepuasan kerja akan dapat lebih ditingkatkan. Hasil positif dari kondisi ini tentu saja berupa performance kerja yang lebih baik dan menjurus kearah peningkatan produktivitas kerja.
  • Mempermudah aktivitas supervise. Tata letak pabrik yang terencana baik akan dapat mempermudah aktivitas supervise. Dengan meletakkan kantor/ruangan diatas, maka seorang supervisor akan dapat dengan mudah mengamati segala aktivitas yang sedang berlangsung diarea kerja yang berada dibawah pengawasan dan tanggung jawabnya.
  • Mengurangi kemacetan dan kesimpangsiuran. Material yang menunggu, gerakan pemindahan yang tidak perlu, serta banyaknya perpotongan (intersection) dari lintas yang ada akan menyebabkan kesimpangsiuran yang akhirnya akan membawa kearah kemacetan. Dengan memakai material secara langsung dan secepatnya, serta menjaganya untuk selalu bergerak, maka labor cost akan dapat dikurangi sekitar 40% dan yang lebih penting hal ini akan mengurangi problema kesimpangsiuran dan kemacetan didalam aktivitas pemindahan bahan. Layout yang baik akan memberikan luasan yang cukup untuk seluruh operasi yang diperlukan dan proses bisa berlangsung mudah dan sederhana.
  • Mengurangi faktor yang bisa merugikan dan mempengaruhi kualitas dari bahan baku atau pun produk jadi. Tata letak yang direncanakan secara baik akan dapat mengurangi kerusakan–kerusakan yang bisa terjadi pada bahan baku ataupun produk jadi. Getaran–getaran, debu, panas, dan lain–lain dapat secara mudah merusak kualitas material ataupun produk yang dihasilkan.

      Prinsip Dasar Dalam Perencanaan Tata Letak Pabrik
Berdasarkan tujuan, keuntungan dan aspek dasar dalam tata letak pabrik yang terencana dengan baik, dapat disimpulkan 6 prinsip dasar sebagai berikut:
  • Prinsip Integrasi Secara Total. Tata letak pabrik merupakan integrasi secara total dari seluruh elemen produksi yang menjadi satu unit operasi yang lebih besar.
  • Prinsip Perpindahan jarak Yang Minimal. Dalam proses pemindahan bahan dari satu operasi ke operasi berikutnya, waktu dapat dihemat dengan mengurangi jarak perpindahan tersebut.
  • Prinsip Aliran Dari Suatu Proses Kerja. Aliran kerja yang baik adalah aliran konstan dengan minimum interupsi, kesimpangsiuran, dan kemacetan dalam proses produksi.
  • Prinsip Pemanfaatan Ruangan. Pengaturan ruangan yang akan dipakai ssecara optimum dengan memanfaatkan tiga dimensi ruang (cubic space).
  • Prinsip Kepuasan dan Keselamatan Kerja
  • Tata letak yang baik akan dapat membuat suasana kerja menjadi menyenangkan dan memuaskan sehingga dapat meningkatkan moral karyawan.
  • Prinsip Fleksibilitas.
Dengan kemajuan IPTEK mengakibatkan dunia industry berpacu untuk mengimbanginya. Perubahan yang mungkin terjadi pada desain produk, peralatan produksi, delivery, dan sebagainya akan dapat berakibat pengaturan kembali (re-layout) tata letak pabrik yang sudah ada. Untuk hal ini bila tata letak direncanakan cukup fleksibel maka penyesuaian kembali dapat dilakukan dengan lebih cepat dan murah.

Langkah-Langkah Perencanaan Tata Letak Pabrik.
Tata letak pabrik berhubungan erat dengan segala proses perencanaan dan pengaturan letak dari pada mesin-mesin, peralatan, aliran bahan, dan orang-orangyang bekerja di tiap-tiap stasiun kerja yang ada.
Secara umum, pengaturan daripada semua fasilitas produksi direncakan sehingga diperolah:

  • Transportasi yang minimum dari proses pemindahan bahan
  • Meminimumkan gerakan balik yang tidak perlu
  • Pemakaian area yang minimum
  • Pola aliran produksi yang terbaik
  • Keseimbangan penggunaan luas area yang dimiliki
  • Keseimbangan dalam lintasan area perakitan
  • Kemungkinan dan fleksibilitas untuk menghadapi ekspansi di masa mendatang.
Proses pengaturan segala fasilitas produksi dibedakan atas:
  • Pengaturan Tata Letak Mesin dan Fasilitas, adalah pengaturan semua mesin dan fasilitas yang diperlukan untuk proses produksi di dalam tiap departemen dari pabrik yang ada.
  • Pengaturan Tata Letak Departemen, adalah pengaturan bagian atau departemen serta hubungannya antara satu dengan yang lainnya di dalam pabrik.
Langkah-langkah dalam perencanaan tata letak pabrik:
  • Analisa Produk. Menganalisa macam dan jumlah produk yang harus dibuat menggunakan pertimbangan kelayakan teknis dan ekonomis.
  • Analisa Proses. Menganalisa macam dan urutan proses pengerjaan produksi yang telah ditetapkan untuk dibuat.
  • Sigi dan Analisa Pasar. Mengidentifikasi macam dan jumlah produk yang dibutuhkan oleh konsumen. Informasi ini digunakan untuk menentukan kapasitas produksi yang berikutnya dapat member keputusan tentang banyaknya mesin dan fasilitas produksi yang diberikan.
  • Analisa Macam dan Jumlah Mesin/Equipment dan Luas Area yang Dibutuhkan. Dengan memperhatikan volume produk yang akan dibuat, waktu standard, jam kerja dan efisiensi mesin maka jumlah mesin dan fasilitas yang diperlukan (juga operator) dapat dihitung. Untuk selanjutnya luas area, stasiun kerja, kebutuhan area, jalan lintasan dapat di tentukan agar proses berlangsung dengan lancer.
  • Pengembangan Alterantif Tata Letak. Sebelum menentukan tata letak terbaik yang harus dipilih, terlebih dahulu dilakukan pengembangan alternative dengan mempertimbangkan:
  1. Analisa ekonomi didasarkan macam tipe layout yang dipilih
  2. Perancanaan pola aliran material yang harus dipindah dari satu proses ke proses berikutnya
  3. Pertimbangan yang terakait dengan luas area, kolom bangunan, struktur organisasi, dan lain-lain.
  4. Analisi aliran material dengan memperhatikan volume, frekwensi dan jarak perpindahan material sehingga diperoleh total biaya yang paling minimum.
  • Perancangan Tata Letak Mesin dan Departemen Dalam Pabrik. Hasil analisa terhadap layoutdipakai dasar pengaturan fasilitas fisik dan pabrik dan pengaturan departemen penunjang.

DOWNLOAD SOFTWARE TEKNIK INDUSTRI

Yang terbanggakan rekan – rekan teknik industry dimanapun berada, pada kesempatan kali ini saya mau share link download software – software / program yang berhubungan dengan keilmuan teknik industry. Link ini saya dapatkan dari seorang teman, semoga bermanfaat. Klo ada yang request software yang lainnya silahkan koment, insya Allah akan saya carikan. Sementara segini dulu ya. Enjoy it.. !? :D

AUTO CAD 2008 [CD1] [CD2]
QSBWIN
MPS
POM for Windows
PROMODEL

kalau ada software TI yang kurang lengkap silahkan request ya..., trus kalau link ini rusak silahkan twit aku ya... insya Allah segera dperbaiki

sukses buat kuliahnya


Label: 6 komentar | edit post

Activity Relationship Chart (ARC)

Activity Relationship Chart atau Peta Hubungan Kerja kegiatan adalah aktifitas atau kegiatan antara masing-masing bagian yang menggambarkan penting tidaknya kedekatan ruangan. Dalam suatu organisasi pabrik harus ada hubungan yang terikat antara suatu kegiatan dengan kegiatan lainnya yang dianggap penting dan selalu berdekatan demi kelancaran aktifitasnya. Oleh karena itu dibuatlah suatu peta hubungan aktifitas, dimana akan dapat diketahui bagaimana hunbungan yang terjadi dan harus dipenuhi sesuai dengan tugas-tugas dan hubungan yang mendukung. 

Dalam literature lain juga disebutkan bahwa Activity relationship chart (ARC) adalah peta yang menggambarkan tingkat hubungan antar bagian-bagian atau kegiatan yang terdapat dalam suatu perusahaan industri. Setiap kegiatan atau aktivitas dalam industri manufaktur saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya, bahwa setiap kegiatan itu perlu tempat untuk melaksanakannya. Kegiatan tersebut berupa aktivitas produksi, pelayanan kebutuhan karyawan, administrasi, inventory, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu maka dalam perencanaan tata letak fasilitas harus dilakukan penganalisaan yang optimal untuk mencegah adanya penghamburan waktu dan biaya akibat harus terselenggaranya suatu aktivitas. Teknik untuk menganalisa hubungan antar aktivitas yang ada adalah dengan menggunakan Activity relationship chart (ARC). Teknik ini dikemukakan oleh Richard Muthe yang mengatakan bahwa “ Hubungan antar aktivitas ditunjukan dengan tingkat kepentingan hubungan antar aktivitas “. Hubungan ini digambarkan dengan lambang warna dan huruf.

Selain simbol-simbol yang ada pada tabel diatas, diharuskan juga mencantumkan alasan-alasan yang memberikan penjelasan mengapa symbol atau warna tersebut digunakan. Yang terpenting adalah bahwa alasan tersebut harus sesuai dengan tingkat hubungan aktivitas yang digambarkan. Untuk selengkapnya contoh alas an yang digunakan untuk menyatakan tingkat kepentingan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Manfaat ARC:
- Menunjukkan hubungan satu kegiatan dengan yang lainnya serta alasannya.
- Memperoleh suatu landasan bagi penyusunan daerah selanjutnya 
Dikutib dari:
http://kamusindustri.blogspot.com/2012/05/activity-relationship-chart-arc.html 
Label: 4 komentar | edit post