Pengertian Dan Definisi Pabrik/Industri
Pabrik adalah setiap tempat dimana
faktor-faktor manusia, mesin dan peralatan, material, energi, modal, informasi
sumber daya alam dan lain lain dikelola secara bersama dalam suatu sistem
produksi guna menghasilkan suatu produk secara efektif, efisien dan aman.
A.
Klasifikasi industri berdasarkan
aktifitas yg dilaksanakan :
- Industri Penghasil Bahan Baku / The Primary Raw Material Industries
à Aktifitas
produksinya mengolah sbr daya alam guna menghasilkan bahan baku atau bahan
tambahan lainnya yg dibutuhkan oleh industri lain à Industri
Perminyakan.
- Industri Manufaktur / The Manufacturing Industries
à Aktifitas
produksinya memproses bahan baku guna dijadikan suatu produk tertentu à Industri
Mobil
- Industri Penyalur / Distribution Industries
à Aktifitasnya
melaksanakan pelayanan jasa industri untuk didistribusikan ke konsumen lain à Distributor
Obat-Obatan
- Industri Pelayanan (Jasa) / Service Industries
à
Aktifitasnya dibidang pelayanan / jasa baik langsung ke konsumen maupun untuk
mendukung industri à Bank
B.
Klasifikasi industri berdasarkan
output / keluaran yg dihasilkan :
- Producer Goods Industries à Industri yg outputnya akan digunakan utk proses produksi di industri yg lain à Industri Baja
- Consumer Goods Industries à Industri yg output nya bias langusng digunakan oleh konsumen (perorangan) à Industri Minuman
2. Macam-Macam Proses Manufaktur
Klasifikasi proses industri
manufaktur :
- Continuos Process Industries / Industri yang proses produksinya berlangsung terus menerus à proses produksi berlangsung selama 24 jam terus menerus.
- Repetitive Process Industries / Industri yang proses produksinya berlangsung secara berulang kembali à produk dihasilkan dalam jumlah yang banyak dan proses berlangsung dalam langkah pengerjaan yg berulang-ulang dan serupa. Proses ini benyak mendatangkan keuntungan utk memproduksi barang-barang yang distandartkan dalam jumlah yang besar dan biasanya tata letak fasilitas produksinya berdasarkan aliran produk.
- Intermittent Process Industries / Industri yang proses produksinya berlangsung terputus-putus à proses produksi berlangsung sesuai order yg diterima (job lot order) dan pengaturan tata letak fasilitas produksinya berdasarkan aliran proses.
2.Dasar-Dasar Perancangan Pabrik
Desain pabrik merupakan keseluruhan
rancangan (desain) dari suatu pabrik / perusahaan. Tata letak pabrik merupakan
perencanaan atau pengaturan fasilitas agar proses produksi berjalan secara
optimal. Perancangan tata letak pabrik adalah salah satu aktifitas yg dilakukan
di dalam mendesain pabrik secara keseluruhan. Perancangan pabrik merupakan
suatu aktifitas yg dilakukan yg meliputi perencanaan financial, penentuan
lokasi, dan seluruh perencanaan yg diperlukan utk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
fisik pabrik.
Beberapa elemen dasar yg harus
diperhatikan dalam melakukan perancangan pabrik :
- Kekuatan Pemilik Modal : Sebagai modal awal utk pengadaan faslitisa produksi, modal operasi dan modal utk kepentingan ekspansi. Biasanya diperoleh dari tabungan pribadi, pinjaman bank, penjualan saham dan lain lain.
- Perancangan Produk : Hal ini akan berkaitan dengan macam dan jumlah mesin serta fasilitas penunjang produksi lainnya.
- Perencanaan Volume Penjualan : Informasi ini akan berguna utk menentukan jumlah dan kapasitas mesin yg harus disediakan.
- Pemilihan Proses Produksi : Hal ini akan berfungsi utk merencanakan proses produksi yg paling ekonomis berdasarkan produk dan mesin yg akan digunakan.
- Analisa”Membuat” atau “Membeli” : Hal ini terkait dengan efisiensi dan efektifitas proses produksi.
- Ukuran Pabrik : Hal ini tergantung dari volume produk yg dihasilkan dan modal yg ditanamkan.
- Harga Jual Produk : Utk menentukan harapan keuntungan dalam persaingan di pasar dab kulaitas produk.
- Lokasi Pabrik : Sangat dipengaruhi banyak factor dan juga modal yg ada.
- Tata Letak Pabrik : Utk menentukan penempatan mesin dan fasilitas pendukung produksi.
- Pemilihan Type Bangunan : Utk melindungi segala fasilitas produksi dan semua sumber daya yg ada di dalam pabrik.
- Kemungkinan Perubahan Jenis Produk Yg Dibuat/Diproduksi
- Pertumbuhan dan Perkembangan Organisasi Pabrik
2. Langkah / Prosedur Perancangan
Pabrik
Tujuan dari suatu industri
(organisasi usaha) adalah memuaskan kebutuhan dari konsumennya. Cara yg
ditempuh untuk tersebut adalah :
- Riset Pasar dan Peramalan Penjualan (Market Research and Market Demand) : Untuk mengetahui dan mengidentifikasi produk yg dikehendaki oleh pelanggan dan sekaligus dilakukan peramalan jumlah yg dibutuhkan.
- Kebijakan Manajemen (Management Policies) : Untuk memformulasikan permasalahan yg dihadapi dan mengembangkan kebijakan yg harus ditempuh oleh organisasi industri.
- Perancangan Produk (Product Design) : Menggambarkan macam produk yg harus dibuat serta spesifikasi.
- Perancangan Proses dan Kegiatan Produksi / Operasional (Process Design dan Production Actrivities) : Penetapan cara/prosedur utk memproduksi produk sesuai dengan yg telah ditentukan.
- Perancangan Lokasi dan Tata Letak Fasilitas Pabrik (Plant Location & Lay Out) : Mengatur aktifitas dan fasilitas yg ada guna mendapatkan proses produksi yg paling efisien dan efektif.
- Analisis Perhitungan Biaya (Cost Accounting Analisys) : Menganlisa biaya produksi secara keseluruhan utk menentukan modal yg diperlukan agar proyek dapat terealisasi.
- Pengadaan Dana Finansial (Financial Funding) : Mengalokasikan dana utk menunjang kegiatan produksi.
- Realisasi Proyek (Project Realization) : Perealisasian pengadaan-pengadaan segala kebutuhan yg diperlukan dalam mendukung aktifitas produksi.
- Proses Manufakturing (Manufactuirng Process) : Aktifitas yg mengubah material menjadi produk jadi yg diinginkan. Proses ini memberikan nilai tambah thd material yang ada.
- Distribusi Output (Distibution) : Hasil dari proses manufacturing yaitu produk jadi di distribusikan / dikirim ke pelanggan sesuai permintaan.
Teori
Penentuan Lokasi Pabrik Menurut Beberapa Ahli
Teori Kimball
· Dekat
dengan bahan mentah
· Dekat
dengan pasar
· Terdapat
penyediaan air yang lancar
· Tenaga
kerja mudah
· Iklim
yang baik
· Investasi
Teori
Splenger dan Kleir
· Factor
primer: bahan mentah, pasar, transport, buruh, tenaga/power
· Factor
sekunder: fasilitas air, iklim, pajak perkreditan (invesasi)
Teori Alfred Weber
Yaitu
mendasarkan teorinya bahwa pemilihan lokasi industri didasarkan atas prinsip
minimisasi biaya. Weber menyatakan lokasi setiap industri tergantung pada total
biaya transportasi dan tenaga kerja dimana penjumlahan keduanya harus minimum.
Tempat dimana total biaya transportasi dan tenaga kerja yang minimum adalah
identik dengan tingkat keuntungan yang maksimum.
·
Pembebasan tanah
·
Konstruksi pabrik
·
Upah buruh
·
Angkutan
·
Penyusutan/depresiasi
·
Factor penting: ongkos
produksi, onkos transportasi
Dasar pemilihan lokasi pabrik
menurut Webber:
·
Market
Oriented yaitu Industri ditempatkan dekat dengan pasar
·
Raw
Material Oriented yaitu Industri ditempatkan dekat dengan bahan bakunya
·
Junction
Oriented yaitu Industri ditempatkan dekat persimpangan antara pasar dan bahan
mentahnya
·
Other
Oriented yaitu Industri ditempatkan dekatdengan pelabuhan, jalan raya, ongkos
buruh, dsb
.
Tujuan Dan
Prinsip Yang Mendasari Tata Letak Pabrik
Tujuan Perencanaan Dan Pengaturan
tata Letak Pabrik
Tata letak pabrik (plant lay out) /
tata letak fasilitas (facilities lay out) adalah tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas
pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi. Fasilitas pabrik dalam hal
ini adalah mesin / peralatan dan departemen yg ada di dalam pabrik. Dari segi
biaya, tujuan dalam tata letak pabrik adalah utk meminimalkan total biaya yang
menyangkut elemen-elemen sbb :
- Biaya konstruksi dan instalasi baik utk bangunan mesin maupun fasilitas produksi lainnya.
- Biaya pemindahan bahan. Biaya produksi, maintenance, safety dan produk setengah jadi.
Tujuan utama dari tata letak pabrik
adalah mengatur area kerja dan segala fasilitas produksi yg paling ekonomis utk
produksi aman dan nyaman sehingga akan dapat menaikkan moral kerja dan
performance karyawan. Tata letak yg baik akan dapat memberikan keuntungan dalam
sistem produksi :
- Menaikkan Output Produksi : Tata letak yg baik akan memberikan produktifitas yg tinggi (output lebih besar dengan biaya sama atau lebih kecil)
- Mengurangi Waktu Tunggu : Pengaturan tata letak yg terkoordinir dan terencana dengan baik akan dapat mengurangi waktu tunggu yg berlebihan.
- Mengurangi Proses Pemindahan Bahan : Utk merubah bahan baku menjadi produk jadi, sedikitnya satu dari tiga elemen dasar sistem produksi (bahan baku, orang, mesin) akan berpindah. Dan kebanyakan kasus adalah pemindahan bahan baku menjadi sorotan utama dalam rangka pengaturan tata letak dimana dengan pengaturan yg baik, maka pemborosan yg terjadi pada pemindahan bahan dapat dikungi secara signifikan.
- Penghematan penggunaan Area Utk Produksi, Gudang dan Service : Perencanna tata letak yg optimal akan dapat mengatasi pemborosan pemakaian ruangan secara berlebihan.
- Pendayagunaan Yang Lebih Besar dari Pemakaian Mesin, Tenaga Kerja, dan fasilitas Produksi Lainnya : Tata letak yg terencana dengan baik akan banyak membantu dalam pendayagunaan elemen-elemen produksi secara lebih efektif dan efisien.
- Mengurangi Inventory In Process : Dengan perencanaan tata letak yg baik, sehingga waktu tunggu antar proses bias berjalan dengan baik, maka penumpukan barang setengan jadi dapat dikurangi dan sesegera mungkin diselesaikan diproses berikutnya.
- Proses Manufakturing yg Lebih Singkat : Dengan memperpendek jarak antara operasi satu dengan operasi berikutnya, maka proses produksi dapat di[ersingkat utk menghasilkan produk jadi.
- Mengurangi Resiko Bagi Kesehatan dan Keselamatan Kerja dari Karyawan : Perencanaan tata letak pabrik juga ditujukan utk membuat suasana kerja yg nyaman dan aman bagi karyawan yg bekerja di dalamnya shg hal yg bisa dianggap membahayakan dan ketidaknyamanan harus dihindari.
- Memperbaiki Moral dan Kepuasan Kerja : Segala sesuatu yg diatur dengan baik akan mencipatkan suasana yg menyenangkan sehingga moral dan kepuasan kerja dapat ditingkatkan.
- Mengurangi faktor yg bisa merugikan dan mempengaruhi kualitas dari bahan baku ataupun produk jadi : Tata letak yg baik akan dapat mengurangi kerusakan yg bisa terjadi pada bahan baku atau produk jadi.
Prinsip
Dasar Dalam Perencanaan Tata Letak Pabrik
Berdasarkan tujuan, keuntungan dan
aspek dasar dalam tata letak pabrik yg terencana dengan baik, dapat disimpulkan
prinsip dasar sebagai berikut :
- Prinsip Integrasi Secara Total : Tata letak pabrik merupakan integrasi secara total dari seluruh elemen produksi yg ada menjadi satu unit operasi yg lebih besar.
- Prinsip Perpindahan Jarak Yg Paling Minimal : Dalam proses pemindahan bahan dari satu operasi ke operasi berikutnya, waktu dapat dihemat dengan mengurangi jarak perpindahan tersebut.
- Prinsip Aliran Dari Suatu Proses Kerja : Aliran kerja yg baik adalah aliran konstan dengan minimum interupsi, kesimpangsiuran dan kemacetan dalam proses produksi
- Prinsip Pemanfaatan Ruangan : Pengaturan ruangan yg akan dipakai secara optimum dengan memanfaatkan tiga dimensi ruang (cubic space).
- Prinsip Kepuasan Dan Keselamatan Kerja : Tata letak yg baik akan dapat membuat suasana kerja menjadi menyenangkan dan memuaskan sehingga dapat meningkatkan moral karyawan.
- Prinsip Integrasi Secara Total : Tata letak pabrik merupakan integrasi secara total dari seluruh elemen produksi yg ada menjadi satu unit operasi yg lebih besar.
- Prinsip Perpindahan Jarak Yg Paling Minimal : Dalam proses pemindahan bahan dari satu operasi ke operasi berikutnya, waktu dapat dihemat dengan mengurangi jarak perpindahan tersebut.
- Prinsip Aliran Dari Suatu Proses Kerja : Aliran kerja yg baik adalah aliran konstan dengan minimum interupsi, kesimpangsiuran dan kemacetan dalam proses produksi
- Prinsip Pemanfaatan Ruangan : Pengaturan ruangan yg akan dipakai secara optimum dengan memanfaatkan tiga dimensi ruang (cubic space).
- Prinsip Kepuasan Dan Keselamatan Kerja : Tata letak yg baik akan dapat membuat suasana kerja menjadi menyenangkan dan memuaskan sehingga dapat meningkatkan moral karyawan.
- Prinsip Fleksibilitas : Dengan kemajuan IPTEK mengakibatkan dunia industri berpacu utk mengimbanginya. Perubahan yg mungkin terjadi pada desain produk, peralatan produksi, delivery dsb akan dapat berakibat pengaturan kembali (re-lay out) tata letak yg sudah ada. Utk hal ini bila tata letak direncanakan cuup fleksible maka penyesuaian kembali dapat dilakukan dengan lebih cepat dan murah.
Langkah-Langkah
Perencanaan Tata Letak Pabrik
Tata Letak Pabrik berhubungan sangat
erat dengan segala proses perencanaan dan pengaturan letak dari pada
mesin-mesin, peralatan, aliran bahan, dan orang-orang yg bekerja di tiap-tiap
stasiun kerja yg ada.
Secara umum pengaturan daripada
semua fasilitas produksi direncanakan sehingga diperoleh :
- Meminimumkan gerakan balik yg tidak perlu
·
Transportasi yg minimum dari proses
pemindahan bahan
- Pemakaian area yg minimum
- Pola aliran produksi yg terbaik
- Keseimbangan penggunaan luas area yg dimiliki
- Keseimbangan dalam lintasan area perakitan
- Kemungkinan dan fleksibilitas utk menghadapi ekspansi di masa mendatang
Proses Pengaturan segala fasilitas
produksi dibedakan atas :
- Pengaturan Tata Letak Mesin dan Fasilitas : Pengaturan semua mesin dan fasilitas yg diperlukan utk proses produksi di dalam tiap departemen dari pabrik yg ada.
- Pengaturan Tata Letak Departemen : Pengaturan bagian atau departemen serta hubungannya antara satu denganlainnya di dalam pabrik.
Langkah-langkah dalam perencanaan
tata letak pabrik :
- Analisa Produk : Menganalisa macam dan jumlah produk yg harus dibuat dengan menggunakan pertimbangan kelayakan teknis dan ekonomis.
- Analisa Proses : Menganalisa macam dan urutan proses pengerjaan produksi yg telah ditetapkan utk dibuat.
- Sigi dan Analisa Pasar : Mengidentifikasi macam dan jumlah produk yg dibutuhkan oleh konsumen. Informasi ini digunakan utk menentukan kapasitas produksi yg berikutnya dapat memberi keputusan tentang banyaknya mesin dan fasilitas produksi yg diperlukan.
- Analisa Macam dan Jumlah Mesin/Equipmen dan Luas Area yg Dibutuhkan : Dengan memperhatikan volume produk yg akan dibuat, waktu standard, jam kerja dan efisensi mesin maka jumlah mesin dan fasilitas yg diperlukan (juga operator) dapat dihitung. Utk selanjutnya luas area, stasiun kerja, kebutuhan area, jalan lintasan dapat di tentukan agar proses berlangsung dengan lancar.
Pengembangan Alternatif Tata Letak :
Sebelum menentukan tata letak terbaik yg harus dipilih, terlebih dahulu
dilakuakn pengembangan alternative dengan mempertimbangkan:
1.
Analisa ekonomi yg didasarkan macam
tipe layout yg dipilih
2.
Perencanaan pola aliran material yg
hrs berpindah dari satu proses ke proses berikutnya
3.
Pertimbangan yg terkait dengan luas
area, kolom bangunan, struktur organisasi dll
4.
Analisa aliran material dengan
memperhatikan volume, frekwensi dan jarak perpindahan material shg diperoleh
total biaya yg paling minimum.
Perancangan Tata Letak Mesin dan
Departemen Dalam Pabrik : Hasil analisa thd layout dipakai dasar pengaturan
fasilitas fisik dari pabrik dan pengaturan departemen penunjang,
Faktor-Faktor
Dalam Penentuan Lokasi Pabrik
Faktor Primer
Yang dikatakan
faktor-faktor utama adalah faktor-faktor yang langsung mempengaruhi tujuan
utama perusahaan. Faktor utama yang perlu diperhatikan yaitu:
a.
Letak
dari pasar
Alasan utama perusahaan
mendirikan pabriknya dekat dengan daerah pasaran hasil produksinya agar supaya
dapat cepat melayani konsumen atau barang hasilnya dapat cepat sampai di pasar.
Jadi apabila letak perusahaan dekat dengan daerah pasar hasil produksinya maka
pelayanan kepada konsumen akan menjadi lebih cepat. Disamping itu biaya
pengangkutan produk ke pasar akan menjadi lebih rendah, sehingga harga dapat
ditekan lebih rendah dengan pengharapan jumlah produk yang terjual lebih banyak
dan akhirnya dapat diperoleh hasil penjualan yang lebih besar. Misalnya
pabrik-pabrik minuman seharusnya diletakkan dekat dengan pasar hasil minum
tersebut. Juga untuk barang-barang hasil/produk yang mudah/cepat rusak umumnya
diletakkan dekat dengan pasar dari produk tersebut, agar perusahaan tidak
menjadi rugi karena banyaknya barang hasil/produk yang rusak sehingga tidak
dapat terjual.
b.
Letak
dari sumber-sumber bahan mentah
Perusahaan
berkepentinagan untuk selalu dapat memperoleh jumlah bahan yang dibutuhkan
dengan mudah, layak harganya, kontiniu, dan biaya pengangkutan yang rendah
serta tidak rusak sehingga apabila diproses/diolah nantinya menjadi barang
jadi, biaya produksinya dapat ditekan dan kualitas barang yang dihasilkan
adalah baik. Misalnya, pabrik kertas yang bahan mentahnya adalah kayu biasanya
diletakkan di dekat sumber bahannya, karena akan lebih murah dan lebih mudah
untuk mengangkut kertas sebagai hasilnya daripada mengangkut kayu sebagai bahan
mentahnya. Juga untuk barang-barang hasil yang dalam proses pengolahannya
terdapat pengurangan berat, dan bahannya banyak yang terbuang dalam proses
sebagai afval.
Dari keterangan di atas
dapatlah dipahami bahwa adanya perusahaan/pabrik yang berkacenderungan untuk
meletakkan pabriknya di daerah yang dekat dengan sumber bahan mentahnya,
didasarkan atas dasar pertimbangan biaya pengangkutan ke pabrik adalah
besar/mahal karena volume dan berat serta jarak, apabila jarak pabrik agak
jauh.
Disamping itu, juga ada
faktor lain yaitu karena dalam proses produksinya terjadi proses pengurangan
berat (weight loosing) sehingga barang jadinya mengandung volume dan berat yang
lebih kecil.
c.
Fasilitas
pengangkutan
Pengangkutan
(transportation) merupakan suatu faktor yang penting diperhatikan, karena
kegiatan pengangkutan meliputi mengangkut dan memindahkan sampai pada tempat
tujuan kadang-kadang memakan waktu dan biaya yang sangat besar. Untuk
melaksanakan kegiatan pengangkutan ada empat jenis fasilitas pengangkutan yang
sering digunakan, yaitu:
· Kereta
api
· Truck/angkutan
jalan raya
· Pengangkutan
melalui air
· Pengangkutan
melalui udara
d.
Supply
dari buruh atau tenaga kerja yang tersedia
Faktor buruh atau tenaga kerja
merupakan faktor yang penting bagi suatu perusahaan, karena berhasil tidaknya
pencapaian tujuan perusahaan juga dipengaruhi oleh faktor buruh atau tenaga
kerja. Salah satu faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja dan penekanan biaya
produksi adalah tenaga kerja. Oleh karena itu pimpinan perusahaan hendaknya
berusaha mencari tempat untuk lokasi bagi perusahaan di daerah yang tersedia
cukup banyak tenaga kerja dan kualitas serta skillnya tinggi.
Jadi pemilihan suatu daerah untuk
tempat lokasi suatu perusahaan/pabrik ditentukan oleh:
· Adanya
skill buruh yang diperlukan/dibutuhkan.
· Terdapatnya
kuantitas yang cukup dari buruh yang diperlukan.
· Besar
kecilnya atau tinggi rendahnya tingkat upah di daerah tersebut.
e.
Tersedianya
pembangkit tenaga listrik
Pabrik yang membutuhkan
tenaga listrik yang besar akan memilih lokasinya di daerah yang mempunyai atau
dekat sumber tenaga listrik, karena di daerah ini biaya tenaga listrik tidak
begitu besar. Apabila terdapat tenaga listrik yang murah, maka daerah itu akan
menjadi lebih menarik bagi pabrik-pabrik yang baru. Jika pabrik memilih
lokasinya di daerah dimana terdapat tenaga listrik maka pabrik tidak perlu
mendirikan pembangkit tenaga listrik sendiri. Bila tidak, maka pabrik harus
mendirikan pembangkit tenaga listrik sendiri, dimana dibutuhkan investasi yang
besar. Dan perlu kita ketahui bahwa lebih murah untuk menyewa listrik/power
daripada mengadakannya sendiri dengan mendirikan pembangkit tenaga listrik.
Faktor
Sekunder
a.
Rencana
masa depan
Keputusan yang diambil sekarang
sebenarnya akan mempunyai pengaruh yang penting pada masa mendatang. Seperti
kita ketahui bahwa perusahaan atau pabrik itu sesuai dengan yang dicita-citakan
oleh pemilik dan manajernya supaya bertahan terus, berkembang dan mengadakan
perluasan.
b.
Biaya
dari tanah dan gedung
Jika biaya tanah dan gedung adalah
murah, maka ada kemungkinan ekspansi perusahaan/pabrik dapat dilakukan, karena
tempat atau tanah pabrik itu pada umumnya cukup luas sebab biaya investasi
tanahnya tidak begitu mahal. Dan sebaliknya harga tanah di daerah itu maka
perusahaan akan sukar untuk memperoleh tanah yang cukup luas, sehingga dalam
hal ini pimpinan perusahaan perlu memikirkan untuk mendirikan gedung yang
bertingkat yang investasinya jauh lebih mahal.
c.
Kemungkinan
perluasan atau ekspansi
Jika disekeliling tempat itu telah
penuh ditempati, sedangkan perusahaan karena perkembangan aktivitasnya perlu
diperluas, maka perluasan perusahaan atau pabrik hanya mungkin dilakukan dengan
mendirikan gedung yang beringkat atau menambah tingkat gedung yang sudah ada
ataupun membangun gedung-gedung yang baru di tempat yang letaknya jauh dari
gedung pabrik semula. Bila perluasan perusahaan dilakukan dengan membangun
gedung-gedung yang baru di tempat yang letaknya jauh dari gedung pabrik semula,
maka akan dapat menimbulkan kesulitan-kesulitan antara lain: biaya transport, pengawasan
dan persoalan yang seharusnya dapat jadi menjadi dua seperti listrik, mesin dan
peralatan-peralatan pabrik lainnya.
d.
Terdapatnya
fasilitas service dan fasilitas untuk masyarakat
Bila perusahaan atau pabrik
didirikan di daerah dimana tidak terdapat bengkel-bengkel atau “service
industries” maka perusahaan itu harus mendirikan sendiri bengkel untuk
mesin-mesin dan peralatannya untuk menjamin kelancaran proses produksinya.
Disamping itu juga perlu
diperhatikan apakah di daerah yang dipilih sebagai tempat lokasi pabrik telah
terdapat rumah-rumah sakit, sekolah-sekolah, mesjid, dan gereja, taman-taman,
dan tempat-tempat kegiatan olah raga atau rekreasi.
e.
Fasilitas
pembelanjaan
ü Lembaga
keuangan : bursa dan sumber potensial
yang ada untuk modal perusahaan
ü Lembaga
kredit : bank, koperasi, dll
Adanya “financial facilities” dapat
membantu perkembangan perusahaan. Disamping itu juga, adanya kesediaan dan
kemampuan masyarakat untuk bekerja sama dan membelanjai aktivitas perusahaan
memberi sumbangan yang besar bagi suksesnya perusahaan tersebut.
f.
Persediaan
air
Air yang digunakan untuk tenaga
listrik ataupun keperluan industri. Jadi tersedianya air di suatu daerah harus
juga diperlukan atau dipertimbangkan dalam memilih lokasi suatu pabrik di
daerah tersebut. Pada umumnya air dibutuhkan oleh setiap pabrik, hanya
banyaknya air dibutuhkan oleh suatu pabrik berbeda dengan pabrik-pabrik
lainnya.
g.
Tinggi
rendahnya tingkat pajak dan UU perburuhan
Kemudahan perizinan dan keringanan
pajak (tax holiday dan tariff rendah) sangat diperlukan oleh perusahaan atau
pabrik yang bersangkutan terutama untuk membantu dapat lekas diselesaikannya
pendirian dan pembangunannya sehingga segear dapat diikuti dengan masa
percobaan dan operasinya. Keringanan pajak ini akan membantu untuk menutupi
kerugian pada masa-masa percobaan dan learning process yang praktis belum
menghasilkan sesuatu yang berarti sedangkan biaya yang dibutuhkan sangat besar
terutama karena adanya biaya-biaya yang tidak diduga-duga dan kadang-kadang
jumlahnya cukup besar dan biaya- biaya untuk kegiatan pemasaran yang sangat
diperlukan. UU perburuhan ditetapkan oleh pemerintah untuk melindungi
buruh.
h.
Respon
masyarakat
Perlu pula diperhatikan bahwa,
untuk beberapa industri sikap masyarakat ini sangat penting untuk diperhatikan,
karena masyarakat inilah yang menjadi prospective employee. Disamping itu untuk
mendirikan suatu pabrik perlu diperhatikan pandangan atau sikap masyarakat di
daerah itu yaitu apakah masyarakat itu setuju atau tidak didirikannya pabrik di
daerahnya.
Keadaan atau suasana masyarakt di
daerah itu merupakan iklim bagi perkembangan perusahaan pabrik atau industri.
Dengan adanya suasana yang baik dari masyarakat, maka suatu perusahaan dapat
tumbuh dan mendapapt keuntungan-keuntungan tertentu dari pemilihan lokasi
tersebut. Hal ini karena, masyarakat di daerah dimana perusahaan berada selain
menjadi sumber tenaga kerja, juga menjadi sumber pemasaran atau daya beli bagi
barang-barangnya, terutama pabrik yang menghasilkan barang-barang konsumsi.
Makin besar masyarakatnya maka makin besar daerah pasaran barang-barangnya, dan
makin tinggi tingkat hidup masyarakat maka makin tinggi kemampuan untuk membeli
barang-barangnya.
i.
Iklim
Suatu pabrik kadang-kadang
membutuhkan iklim tertentu seperti kelembaban udara, panas sinar matahari, atau
variasi iklim yang lain untuk kegiatan proses manufacturingnya. Disamping itu
juga iklim yang baik dapat meninggikan moral pekerja sehingga dapat memperbesar
hasil produksinya. Oleh karena itu banyak perusahaan yang mendirikan pabriknya
di daerah yang iklimya baik dan sesuai dengan kebutuhan proses produksi di
pabrik itu.
j.
Keadaan
tanah
Keadaan tanah yang berawa-rawa atau
keadaan susunan lapisan tanah tertentu, tidak dapat/mungkin untuk pendirian
bangunan yang didirikan untuk meletakkan atau menahan mesin-mesin yang berat.
Jadi sifat-sifat daripada tanah dan bagian-bagian bawahnya dapat menjadi bahaya
bagi gedung-gedung atau bangunan-bangunan tertentu. Faktor-faktor lain yang
perlu diperhatikan adalah luas dan keadaan daripada letak atau lapangan,
topography, pangairan, tempat pembuangan air bekas dan kemungkinan adanya
banjir.
k.
Perumahan
yang ada dan fasilitas lainnya
Dengan fasilitas perumahan yang
kurang maka banyak perusahaan atau pabrik yang akan didirikan harus menanggung
biaya pembangunan rumah sehingga memperbesar capital investment.
Dasar-Dasar Perencanaan
Dalam Penentuan Lokasi Pabrik
Ada dua langkah utama yang
seharusnya diambil dalam proses penentuan lokasi suatu pabrik, yaitu pemilihan
daerah atau territorial secara umum dan pemilihan berdasarkan size dari jumlah
penduduk (community) serta lahan secara khusus. Pemilihan territorial secara
umum adalah untuk mendapatkan informasi secara umum adalah untuk mendapatkan
informasi secara umum dan setelah itu baru kemudian ditentukan community dan
lahan (size) yang dikehendaki secara khusus, yang mana untuk ini alternative
pemilihannya dapat diklasifikasikan ke dalam daerah di kota besar, di pinggir
kota, atau jauh diluar kota. Disini macam proses manufacturing ikut pula menentukan
pemilihan size dari pabrik yang akan didirikan. Contoh lokasi di daerah
terpencil yang jauh dari keramaian kota akan sangat dikehendaki untuk pabrik
yang akan memproduksi bahan peledak.
Selanjutnya, beberapa
kondisi umum seperti tersebut dibawah ini akan ikut pula mengambil peranan di
dalam proses penentuan lokasi pabrik, yaitu :
a.
Lokasi di kota
besar (city location).
·
Diperlukan tenaga kerja terampil dalam jumlah yang besar.
·
Proses produksi sangat tergantung pada fasilitas –
fasilitas yang umumnya hanya terdapat di kota besar saja seperti listrik, gas
dan lain – lain.
·
Kontak dengan suppliers dekat dan cepat.
·
Sarana transportasi dan komunikasi mudah didapatkan.
b.
Lokasi di pinggir kota (Sub urban location)
·
Semi-skilled atau female labor mudah diperoleh.
·
Menghindari pajak yang berat seperti halnya kalau lokasi
terletak di kota besar.
·
Tenaga kerja dapat tinggal berdekatan dengan lokasi
pabrik.
·
Rencana ekspansi pabrik akan mudah dibuat.
·
Populasi tidak begitu besar sehingga masalah lingkungan
tidak banyak timbul.
c.
Lokasi jauh di luar kota
(country location)
·
Lahan yang luas sangat diperlukan baik untuk keadaan sekarang maupun
rencana ekspansi yang akan datang.
·
Pajak terendah bisa diperoleh.
·
Tenaga kerja tidak terampil dalam jumlah besar lebih dikehendaki.
·
Upah buruh lebih rendah mudah didapatkan.
·
Baik untuk proses manufacturing produk – produk berbahaya.
Untuk menentukan luas
tanah yang dibutuhkan dalam pendirian suatu pabrik, maka hal ini dapat dicari
dengan menggunakan perumusan umum, yaitu sekurang – kurangnya lima ratus kali luas area yang betul – betul
dipakai untuk penempatan segala fasilitas produksi yang dibutuhkan. Hal ini
dimaksudkan untuk memberi tempat yang cukup lapang buat keperluan membongkar /
memuat barang, fasilitas parkir, area untuk gudang dan lain – lain.
Lokasi akan menentukan dekat tidaknya pabrik tersebut ke
sumber bahan baku ataupun jasa pemasarannya. Jarak dari pabrik ke kedua tempat
ini akan menentukan pula metode transportasi yang sebaiknya dipergunakan. Metode
- dan juga macamnya – transportasi ini akan kembali menentukan apakah tata
letak seharusnya direncanakan dengan memberikan fasilitas-fasilitas untuk
keperluan membongkar/memuat barang dari railroad, kapal, trak dan lain-lain
atau tidak. Demikian juga disini pengaturan dari departemen penerimaan dan/atau
pengiriman barang ( receiving & shipping department) akan mempunyai macam
variasi dalam perencanaan letaknya yang harus disesuaikan pula dengan macam dan
metode transportasi yang dipergunakan. Selanjutnya kemungkinan adanya ekspansi
di masa yang akan dating ikut pula menentuka lokasi pabrik ini. Untuk pabrik
yang berlokasi di kota
besar biasanya akan mengarah vertical yaitu dengan cara menambah tingkat/lantai
bangunan yang sudah ada. Hal ini jauh berbeda dengan pabrik yang mengambil
lokasi jauh di luar kota
besar dimana factor tanah relative tidak menjadi masalah utama, sehingga arah
ekspansi pabrik bias dilaksanakan kea rah horizontal.
Tahap-Tahap Pemilihan Serta Metode
Penilaian Lokasi Suatu Pabrik
Tahapan
Pemilihan Lokasi Pabrik
A.
Tahap
pertama
Melihat
kemungkinan daerah-daerah alternatif. Yang perlu diperhatikan: jenis proses,
jenis produk, sumber bahan mentah, dan tempat pemasaran.
B.
Tahap
kedua
Melihat
pengalaman orang lain atau pengalaman sendiri. Menentukan kekhususan pabrik
tersebut, seperti mengenai lokasi, pengangkutan dan lain-lain.
C.
Tahap
ketiga
Mempertimbangkan
dan menilai masyarakat untuk daerah lokasi pabrik yang dianggap paling
menguntungkan.
sumber: http://himatekku.blogspot.com